Rabu, 26 Oktober 2016

Cerita Sex Dewasa : Inem Pembantuku yang Berumur 12 Tahun

Inem Pembantuku yang Masih 12 Tahun

Ceritasexhotbanget.blogspot.com - Namaku Andi, aku mahasiswa di salah satu PTN top di Bandung. Sekarang umurku 20 tahun. Jujur saja, aku kenal seks baru sejak SMP. Aku senang sekali ada situs khusus buat bagi-bagi pengalaman seperti ini, sehingga apa yang pernah kita lakukan bisa dibagi-bagi.

Awal aku mengenal seks yaitu saat secara tidak sengaja aku buka-buka lemari di rumah teman SMP-ku dan menemukan setumpukan Video VHS tanpa gambar di dalam sebuah kotak. Karena penasaran film apa itu, kuambil satu dan langsung kucoba di video temanku di kamar itu yang kebetulan sepi, karena temanku sedang les


Kusetel film yang berjudul.. apa ya? aku lupa, ternyata itu film dewasa (waktu itu aku belum banyak tahu). Aku cuma pernah dengar teman-temanku pernah nonton film begituan, tapi aku tidak begitu penasaran. Nah, saat itu aku baru tahu itu loh yang namanya BF. Kebetulan itu film seks tentang anak kecil yang masih mungil bercinta dengan bapaknya, oomnya, temannya dan lain-lain.


Dan aku ingin cerita nih pengalaman pertamaku. Kejadian ini terjadi ketika aku masih SMA, di rumahku ternyata ada pembantu baru. Orangnya masih lumayan kecil sekitar 12 tahun lah, tapi itu dia yang membuatku suka. Aku itu suka sama wanitae imut-imut yang masih agak kecil mungkin gara-gara video waktu itu (aku suka begitu melihat situs-situs tentang Lolita, soalnya cewek-cewek di situs-situs itu masih imut-imut). Dan yang paling membuatku terangsang adalah payudaranya yang masih baru tumbuh, masih agak runcing (tapi tidak rata).


Setiap hari itu dia kerjaannya, biasalah kerjaan pembantu rumah tangga, ya ngepel, ya mencuci dan lain-lain. Kalau aku sarapan, kadang suka melihat dia yang sedang ngepel and roknya agak terbuka sedikit, jadi tidak konsentrasi deh sarapannya karena berusaha melihat celana dalamnya, tapi sayang susah. Untuk awal-awal aku hanya bisa minta dibuatkan teh atau susu.


Lambat laun karena aku sudah ingin begitu melihat tubuhnya itu, kuintip saja dia kalau sedang mandi. Tapi sayang karena lubang yang tersedia kurang memadai, yang terlihat hanya pantatnya saja, soalnya terlihat dari belakang. Kadang-kadang terlihat depannya hanya tidak jelas, payah deh. Nah pada suatu hari aku nekat. Kupanggil dia untuk pijati aku, oh iya nama dia Ine.

“Ine.. pijitin saya dong, saya pegel banget nih abis maen bola tadi”, kataku.
“Iya Mas, sebentar lagi ya. Lagi masak air nih, tanggung”, jawabnya.
“Iya, tapi cepet ya. Saya tunggu di kamar saya.”
Cihuy, dalam hati aku bersorak. Nanti mau tidak dia ya aku ajak begituan. Lalu kubuka bajuku sambil menuggu dia. Lalu pintuku diketok,
“Permisi Mas”, ketoknya.
“Masuk aja Ne, nggak dikunci kok”, lalu dia masuk sambil bawa minyak buat mijit.
Mulailah dia memijatku. Mula-mula dia memijat punggungku dan sambil kuajak ngobrol.
“Kamu sekolah sampai kelas berapa Ne?” tanyaku.
“Cuma sampai kelas tiga aja Mas, soalnya nggak ada biaya”, jawab dia.
“Sekarang kamu umur berapa?” tanyaku lagi.
Dia menjawab, “Umur saya baru mau masuk 12 Mas.”
“Udah gede dong ya”, kataku sambil tersenyum.


Lalu aku membalikkan badan, “Pijitin bagian dadaku ya..” pintaku sambil menatap memohon. “Iya mas”, katanya. Dia memijati dadaku sambil agak menunduk, jadi baju yang dia pakai agak kelihatan longgar jadi aku bisa melihat bra yang dia kenakan yang menutupi dua buah payudara yang masih baru tumbuh. Wah, kemaluanku jadi tidak karuan lagi rasanya. Dan aku juga menikmati wajahnya yang masih polos itu. Begitu dia selesai memijati dadaku, aku langsung bilang, “Pijitan kamu enak”, terus aku nekat langsung meraba payudara dia yang imut itu, tapi ternyata dia kaget dan langsung menepis tanganku dan langsung lari dari kamarku. Aku kaget dan jadi takut kalau dia minta berhenti dan bicara dengsn ibuku. Gimana nich? aku langsung dihantui rasa bersalah. Ya sudah ah, besok aku minta maaf saja dengan dia dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

Benar saja, besok itu dia ternyata agak takut kalau lewat depanku. Aku langsung bicara saja dengan dia.
“Ne.. yang kemaren itu maaf ya.. Saya ternyata khilaf, jangan bilang sama Ibu ya.”
“Iya deh Mas, tapi janji nggak kayak gitu lagi khan, abis Ine kaget dan takut”, kata dia.
“Iya saya janji”, jawabku.


Sebulan setelah peristiwa itu memang aku tidak ada kepikiran untuk menggituin dia lagi. Dan dia juga sudah mulai biasa lagi. Tapi pada suatu hari pas aku sedang mencari celanaku di belakang, mungkin celanaku sedang dicuci. Soalnya itu celana ada duitku di dalamnya. Yah basah deh duitku. Eh, pas aku lewat kamar si Ine, kelihatan lewat jendela ternyata dia lagi tidur. Rok yang dia pakai tersibak sampai ke paha. Yah, timbul lagi deh ide setan untuk ngerjain dia. Tapi aku bingung bagaimana caranya. Akhirnya aku menemukan ide, besok saja aku masukkan obat tidur di minumannya. Dan aku menyusun rencana, bagaimana caranya untuk memberi dia obat tidur.

Besok pas sedang makan dan kebetulan rumah sedang sepi, aku minta dibuatkan teh. Setelah selesai dia buat dan diberikan ke aku. Kumasukkan saja obat tidur ke teh itu. Terus manggil dia,
“Ne.. kok tehnya rasanya aneh sih?”
“Masa sih Mas?” kata dia.
“Cobain saja sendiri”, dia langsung minum sedikit.
“Biasa saja kok Mas..” katanya.
“Coba lagi deh yang banyak”, kataku.
Dia minum setengah, terus aku bilang,
“Ya udah yang itu kamu abisin saja, tapi buatin yang baru.”
“Iya deh Mas, maaf ya Mas kalo tadi tehnya nggak enak”, jawabnya.
“Nggak apa-apa kok”, jawabku lagi.


Aku tinggal tunggu obat tidur itu bekerja. Ternyata begitu dia mau buat teh baru, eh dia sudah ambruk di dapur. Langsung saja kuangkat ke kamarku. Begitu sampai di kamarku, kutiduri di kasurku. Berhasil juga aku bisa membawa dia ke kamarku, pikirku dalam hati. Lalu aku mulai membukan bajunya, gile.. aku deg-degan, soalnya pertama kali nich! Kelihatan deh branya, dan di dalam bra itu ada benda imut berupa gundukan kecil yang bisa membuatku terangsang berat. Lalu kubuka roknya, kelitan CD-nya yang berwarna krem. Tubuhnya yang tinggal memakai bra dan CD membuat kemaluanku semakin tidak tahan. Tubuhnya lumayan putih. Dalam keadaan setengah telanjang itu, posisi dia kuubah menjadi posisi duduk, lalu kuciumi bibirnya, sambil meremas-remas payudaranya yang masih agak kecil itu. Dan tanganku yang satu lagi mengusap CD-nya di bagian bibir kemaluannya. Kumasukkan lidahku ke mulutnya dan aku juga berusaha menghisap dan menjilati lidahnya. Sekitar 10 menitan kulakukan hal itu. Setelah itu kubuka branya dan CD-nya. Wow, pertama kalinya aku melihat seorang gadis dengan keadaan telanjang secara langsung. Payudaranya terlihat begitu indah dengan puting yang kecoklatan baru akan tumbuh. Bagian kemaluannya belum ditumbuhi rambut-rambut dan terlihat begitu rapat.


Langsung kujilati dan kuhisapi payudaranya. Dan payudara yang satu lagi kuremas dan kuusap-usap serta kupilin-pilin putingnya. Putingnya tampak agak mengeras dan agak memerah. Setelah aku mainkan bagian payudaranya, kujilati dari dada turun ke arah perut dan terus ke arah bagian kemaluannya. Bagian itu kelihatan masih sangat polos, dan terlihat memang seperti punya anak kecil. Kubuka kedua pahanya dan belahan kemaluannya, begitu kudekati ingin menjilati. Tercium bau yang tidak kusuka, ah kupikir peduli amat, aku sudah nafsu sekali. Kutahan nafas saja. Kubuka belahan kemaluannya dan aku melihat apa yang di namakan klitoris, yang biasanya aku melihat di situs-situs X, akhirnya kulihat secara langsung. Lalu kujilati bagian klitorisnya itu. Tiba-tiba dia mengerang dan mendesah, “Sshh..” begitu. Aku kaget hampir kabur. Ternyata dia hanya mendesah saja dan tetap terus tidur. Ketika aku jilati itu, ternyata ada cairan yang meleleh keluar dari kemaluannya, kujilati saja. Rasanya asin plus kecut.


Nah sekarang aku dalam keadaan yang amat terangsang, tapi begitu kuperhatikan wajahnya dan ke seluruh tubuhnya aku jadi tidak tega untuk merebut keperawanannya. Aku kasihan tapi aku sudah dalam keadaan yang amat terangsang. Akhirnya kuputuskan untuk masturbasi saja. Soalnya aku tidak tega. Aku pakaikan dia baju lagi dan menidurkan di kamarnya. Yah, aku melepaskan pengalaman pertamaku untuk bercinta dengan seorang gadis mungil berumur 12 tahun! Tidak tahu deh aku menyesal atau tidak.

Setelah melepas kesempatan untuk bercinta dengan Ine. Aku jadi kepikiran terus. Setiap aku apa-ngapain, selalu ingat sama payudara mungilnya Ine dan daerah kemaluannya yang masih polos itu. Untungnya si Ine tidak pernah merasa pernah di apa-apain sama aku. Dia selalu bersikap biasa di depanku tapi akunya tidak biasa kala melihat dia. Soalnya pikiranku kotor melulu.

Pelampiasannya paling aku masturbasi sambil melihat gambar-gambar XX yang aku dapatkan dari situs-situs lolita. Tapi aku bosan juga dan hasrat ingin nge-gituin si Ine semakin besar saja. Sepertinya aku sudah tidak tahan.

Akhirnya pada suatu waktu, aku mendapat kabar yang amat sangat bagus, ternyata orangtuaku mau pindah ke luar negeri, karena bapakku ditugasi ke luar negeri selama 2 tahun. Jadi, aku tidak perlu takut dia mengadu sama ibuku, paling aku ancam sedikit dan aku kasih duit dia diam. Setelah kepergian orangtuaku ke luar negeri, aku langsung punya banyak planning untuk ngerjain dia. Yang pasti aku sudah malas membius-bius segala. Soalnya dia diam saja, tidak seru! Ya sudah aku merencanakan untuk memaksa dia saja (eh, kalau ini termasuk pemerkosaan tidak sih?).


Pada suatu hari, ketika Ine sedang mandi. Kuintip dia. Biasalah, cuma kelihatan belakangnya saja, tapi aku jadi bisa mengantisipasi kalau dia sudah selesai mandi langsung aku sergap saja. Untungnya setelah dia selesai mandi, keluar kamar mandi menuju kamarnya hanya memakai handuk saja tidak pakai apa-apa lagi. Begitu keluar kamar mandi langsung kututup mulutnya dan kupeluk dari belakang, dia-nya meronta-ronta. Cuma tenagaku sama tenaga anak umur 12 tahun menang mana sih. Kubawa masuk ke kamar dia saja. Soalnya kalau ke kamar aku jauh. Nanti kalau dia meronta-ronta malah lepas lagi. Pas masuk kamar dia kujatuhkan dia ke kasur sambil menarik handuknya. Dia kelihatan ketakutan sekali dengan tubuh tidak mengenakan apa-apa.
“Mas Andi, jangan Mas” mohonnya.
“Tidak apa-apa lagi Ne.. Paling sakitnya sedikit entar kamu pasti akan ngerasain enaknya”, kataku.
Dia kelihatan seperti mau teriak, langsung saja kututup mulutnya.
“Jangan coba-coba teriak ya!” hardikku.
Dia mulai menangis. Aku jadi sedikit kasihan, tapi setan sudah menguasai tubuhku.
“Cobain enaknya deh..” kataku.
Sambil tetap menutup mulutnya kuraba dan kuelus payudaranya itu.
“Santai aja, jangan nangis. Nikmati enaknya kalo payudara kamu di elus-elus”, kataku.

Setelah kulepas tanganku dari mulut dia, langsung kucium bibirnya. Ternyata dia lumayan menikmati ciuman sambil payudaranya tetap kuremas-remas. “Enak kan?” kataku. Dia diam saja. Terus kubuka CD-ku. Kukeluarkan batang kemaluanku. Dia kaget dan takut.
“Tolong pegangin anuku donk.. dipijitin ya..” pintaku.
Pertama-tama dia takut-takut untuk memegang anuku, tapi setelah lama dipegang sama dia, dia mulai memijiti. Wah, rasanya enak sekali anuku dipijiti sama dia. Setelah itu dia kusuruh tiduran,
“Mas mau ngapain?” tanyanya.
“Aku mau ngasih sesuatu hal yang paling enak, kamu nikmatin aja” jawabku.
Kubuka belahan pahanya, pertama dia tidak mau buka, tapi setelah kubujuk dia akhirnya membuka pahanya dan kujilati kemaluannya sampai ke klitorisnya. Dia mendesah-desah keenakan. “Tuh kan enak”, kataku. Kujilati sampai keluar cairannya.


Aku merasa pemanasan sudah cukup, begitu kusiapkan batang kemaluanku ke depan liang kemaluannya dia menangis lagi dan berbicara,
“Jangan Mas, saya masih perawan.”
“Saya juga tau kok kamu masih perawan”, jawabku.
Aku tetap bersikeras untuk menyetubuhinya. Pas aku mau mendorong kemaluanku masuk ke dalam liang kemaluannya, eh dia meronta dan mau lari. Dengan cepat kutangkap. Wah, susah nih pikirku. Kebetulan di kamar dia kulihat ada tali untuk jemuran, kuambil dan kuikat saja tangan dan kakinya ke tempat tidur.
“Aku tahu kamu masih perawan, abis gimana lagi aku udah amat terangsang”, kataku.
Dia memandangku dengan tatapan memohon dan sambil dengan keluar air mata.
“Atau kamu lebih suka lewat pantat, biar perawan tetap terjaga?” tanyaku.
“Iya deh Mas, lewat pantat aja ya.. tapi tidak apa-apa kan Mas? Nanti bisa rusak tidak pantat saya?” jawabnya.
“Tidak apa-apa kok”, jawabku.
Ya, sudah kulepaskan talinya. Aku tanya sama dia, dia punya lotion atau tidak, soalnya kalau lewat pantat harus ada pelicinnya. Terus dia bilang punya. Kuambil dan kuolesi ke pantatnya dan kuolesin juga ke kemaluanku.


Langsung saja aku ambil posisi dan si Ine posisinya menungging dan pantatnya terlihat jelas. Aku mulai masukkan ke pantatnya. Pertama agak susah, tapi karena sudah diolesi lotion jadi agak lancar.
“Sslleb.. ahh.. enak sekali”, jepitan pantatnya sangat kuat.
“Aduh.. Mas, sakit Mas..” rintihnya.
“Tahan sedikit ya Ne..” kataku.
Langsung saja kugenjot. “Gile banget, enaknya minta ampun..” Terus aku berfikir kalau lewat kemaluannya lebih enak apa tidak ya? masih perawan lagi. Ah, lewat kemaluannya saja dech, peduli amat dia mau apa tidak. Kulepaskan batang kemaluanku dari pantatnya. Aku membalikkan badannya terus kuciumi lagi bibirnya sambil meremas payudaranya.
“Udahan ya Mas, saya sudah cape..” pintanya.
“Bentar lagi kok”, jawabku.
Setelah itu langsung kutindih saja badannya.
“Lho Mas mau ngapain lagi?” tanyanya sambil panik tapi tak bisa ngapa-ngapain karena sudah kutindih.
“Tahan dikit ya Ne..” kataku.
Langsung kututup mulutnya pakai tanganku dan batang kemaluanku kuarahkan ke liang kemaluannya. Dia terus meronta-ronta. Ine menangis lagi sambil berusaha teriak tapi apa daya mulutnya sudah kututup. Akhirnya batang kemaluanku sudah sampai tepat di depan lubang kemaluannya.


Aku mau masukkan ke lubangnya susahnya minta ampun, karena masih rapat barangkali ya? Tapi akhirnya kepala kemaluanku bisa masuk dan begitu kudorong semua untuk masuk, mata Ine terlihat mendelik dan agak teriak tapi mulutnya masih kututup dan terasa olehku seperti menabrak sesuatu oleh kemaluanku di dalam liang kemaluannya. Selaput dara mungkin, kuteruskan ngegituin dia walaupun dia sudah kelihatan sangat kesakitan dan berurai air mata. Kucoba lepas tanganku dari mulutnya. Dia menangis sambil mendesah, aku makin terangsang mendengarnya. Kugenjot terus sambil kupilin-pilin putingnya. Pada akhirnya aku keluar juga. Kukeluarkan di dalam luabang kemaluannya. Pas kucabut kemaluanku ternyata ada darah yang mengalir dari liang kemaluannya. Wah, aku merenggut keperawanan seorang anak gadis.
“Ine.. sorry ya.. tapi enak kan. Besok-besok mau lagi kan..” tanyaku.
Dia masih sesenggukan, dia bilang kalo kemaluannya terasa sakit sekali. Aku bilang paling sakitnya cuma sehari setelah itu enak.

Besok-besok dia aku kasih obat anti hamil dan aku bisa berhubungan dengan dia dengan bebas. Ternyata setelah setahunan aku bisa bebas berhubungan dengan dia, dia minta pulang ke kampung katanya dia dijodohi sama orangtuanya. Kuberikan uang yang lumayan banyak. Soalnya dia tidak balik lagi.
“Inget ya Ne.. kalo kamu lagi pingin begituan dateng aja ke sini lagi ya..”

Begitulah kisahku dan aku tetap suka sama cewek yang imut-imut. Kenapa ya? apa aku fedofil? Tapi sepertinya tidak deh, Soalnya yang kusuka itu harus punya payudara walaupun kecil. Jadi sepertinya aku bukan pedofil, Ok.

Tamat






Cerita Sex : Digoyang Sekertarisku Yang Molek

Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex 2016, Cerita Dewasa, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa 2016, Cerita Mesum, Cerita Mesum terbaru, Cerita Mesum 2016, Cerita Ngentot.

Ceritasexhotbanget.blogspot.com Konten Yang Memberikan Cerita Bergairah Diantaranya Cerita Gairah Mesum HOT, Gairah Mesum ABG, Gairah Mesum Tante, Gairah Mesum Janda Binal dan Gairah Foto Sex ABG, Gairah Foto Sex Tante, Gairah Foto Sex Model, Gairah Foto Sex Terbaru.

Cerita Sex Digoyang Sekertarisku Yang Molek - Cerita Sex ini bermula saat aku bekerja di salah satu perusahaan besar, disana aku menduduki jabatan yang lumayan tinggi akrena aku sudah bekerja di perusahaan itu kurang lebih 10 tahun sejak aku lulus dari kuliahku.


Digoyang Sekertarisku Yang Molek

Namaku Tara, umurku saat ini 35 tahun, aku termasuk orang yang sangat cerdas di kantor tempat aku bekerja sehingga aku bis amenduduki jabatanku yang sekarang. Aku saat ini sudah berkeluarga dan memilki satu orang anak perempuan. Tapi aku juga mempunyai sifat buruk yang sangat sulit untuk aku hilangkan sampai saat ini, ayitu aku selalu ingin menyetubuhi bawahanku yang sekiranya masuk dalam kriteriaku.

Cerita Ngentot Digoyang Sekertarisku Molek

Kalau saja aku tidak menyetubuhi bawahanku aku selalu saja mencari seorang wanita yang sudah bersuami, baik sudah punya anak atau belum punya anak tak masalah bagiku. Tapi sampai saat ini aku selalu bisa menyembunyikan sifat burukku ini dari istriku.

Dikantorku ada seorang staf yang manis dan imut, umurnya kutafsir sekitar 25-30 tahunan. Menurutku dia staf tercantik dikantorku walaupun tubhnya gak terlalu tinggi, tapi dia memilki senyuman yang sangat manis sekali, hingga membuatku naksir kepadanya.

Namanya Diana, di kantor dia sering dipanggil Diana, orangnya putih bersih kelihatan seperti anita yang rajin melakukan perawatan tubuhnya, rambut sebahu dengan warna hitam yang kental, dan yang pasti Diana memilki postur tubuh yang sangat menggoda setiap laki-laki.

Diana sudah memilki suami tapi Diana belum mempunyai anak, itu yang membuatku semakin bersemangat untuk bisa mendapatkan tubuhnya yang seksi. Ketika dikantor aku selalu mencuri-curi pandang dengannya, sering aku menggodanya dengan gurauan-gurauan kecil, dan Diana menanggapi gurauanku tersebut dengan senyuman manisnya. Cerita Sex Perselingkuhan

Semakin lama godaanku semakin membuat Diana menjadi luluh, aku sering mengamati dia sedang meliriku dari kaca tempat rak buku. Senyumanku kepada Diana setiap hari membuat aku semakin dekat dengan Diana. Aku berpikir godaanku sudah masuk dalam tubuhnya, sedikit lagi aku pasti akan bisa mendapatkannya. Sampai-sampai sekarang aku tak segan-segan lagi memanggilnya dengan sebutan sayang. Dan seperti yang aku pikirkan kalau godaanku sudah merasuk dalam dirinya, dia pun membalas panggilanku sayang dengan panggilan saying juga.

Dan sejak saat panggilan itu sering terucap dari mulutku dan mulut Diana, kita pun semakin dekat saja, bisa dibilang sebagai seorang kekasih meski kita tidak ada status apapun. Sering aku mencuri kesempatan didalam ruanganku dengan sedikit godaan mesra dengan Diana, dan Diana pun membiarkannya saja, seakan Diana juga menghendaki hubungan ini terjadi. Dan dari sinilah kisah Sex ku dengan staf kantorku Diana yang sangat manis ini terjadi. Cerita Sex DaunMuda

Digoyang Sekertarisku Yang Molek

Waktu Sore itu teman-teman kantor yang lain sudah pulang. Akupun sedang mempersiapkan diri untuk pulang juga ketika terdengar ketukan di pintu ruanganku dan kemudian disusul munculnya raut wajah cantik begitu pintu dibuka dari luar.

"Halo sayang" sapanya hangat dan mesra.

"Belum pulang?" lanjutnya sambil melangkah masuk dan berdiri persis di samping tempatku duduk di belakang meja kerja.

"Sebentar lagi. Ini lagi beres-beres" jawabku balas tersenyum.

Hubungan kami hari demi hari semakin bertambah mesra. Yang pada awalnya hanya saling lirik dan senyum, kini sudah mulai meningkat menjadi saling remas walaupun hanya sebatas remasan tangan. Namun itu sudah menunjukkan bahwa dirinya menyukaiku. Rasa rindu untuk cepat bertemu mulai mengganggu pikiranku, demikian pula dengan dirinya.

"Ih, pengen cepet-cepet ke kantor deh rasanya" demikian kata Diana suatu ketika saat pertama kali aku mencoba memberanikan diri untuk mengecup pipinya, saking tak tahannya manakala kami tengah berduaan. Itupun mencuri-curi, takut ada karyawan lain yang melihat.

Kembali sore itu ia hadir dengan gayanya yang akan membuat lelaki manapun merasa sulit untuk menolaknya. "Kok malah bengong? Nggak suka ya, Diana kemari?" katanya dengan menyebutkan nama panggilan mesranya. Cerita Sex ABG

Ucapan yang meluncur dari bibirnya yang menggemaskan itu, terdengar begitu menyejukan hatiku. Mana mungkin aku bisa melupakannya? Siapa pula yang bisa menahan diri saat wanita cantik, bertubuh sintal yang menyebarkan aroma penuh dengan rangsangan berdiri begitu dekat dengannya? Bahkan saking dekatnya aku dapat merasakan kakinya bersentuhan dengan pahaku.

Dari kursi tempat dudukku, aku menengadah menatap wajahnya. Ia pun tengah melirik ke arahku. Mata kami bertemu. Saling pandang penuh arti. Kulihat matanya berbinar-binarnya, menyembunyikan perasaan yang begitu mendalam.

Hangat dan mesra sekali pancaran tatapan matanya. Penuh gairah. Aku bukan malaikat. Aku hanya seorang lelaki biasa, yang masih penuh dengan gelora jiwa mudaku. Usiaku masih di bawah 40 tahun. Usia yang sedang matang-matangnya dan penuh dengan gejolak gairah lelaki. 

"Bukan begitu, sayang. Siapa sih yang tak mau berdekatan sama wanita secantik kamu?" jawabku seraya meraih tangannya ke dalam genggamanku. Kuremas perlahan dengan penuh kelembutan.

"Tuh khan? Mulai deh rayuan gombalnya" ujarnya seraya makin memepetkan dirinya ke tempat dudukku. Kurasakan pahanya bergeseran dengan pangkal lenganku.

Meski masih terhalang kain roknya, aku dapat merasakan kehangatan dan kelembutan kulit pahanya. Perasaan itu menjalar ke sekujur tubuhku dan mengarah semuanya ke pusat selangkangannku. Aku jadi gelisah. Aku tak ingin ia memperhatikan perubahan di bagian depan celanaku.

Namun aku segera memergoki tatapan matanya sekilas melirik ke arah itu. Aku jadi malu juga, apalagi melihatnya senyum-senyum dikulum seperti itu. Aku jadi gemas dibuatnya. Lalu tubuhnya kutarik hingga terjatuh ke pangkuanku.

"Auuww " pekiknya manja sambil merangkul leherku agar tubuhnya tak terguling dari pangkuanku.

"Mas kok jadi tambah genit sih?" lanjutnya. Ia cubit pipiku dengan lembut.

"Tapi suka khan?" balasku menatapnya dengan mesra.

Ia mengangguk perlahan. Balas menatapku dengan hangat. Kuamati seluruh wajahnya. Ia memang cantik. Matanya bersih bersinar. Bulu matanya lentik. Hidungnya mancung, dan bibirnya. Akh sungguh mempesona. Sungguh sensual. Apalagi saat lidahnya dikeluarkan untuk membasahi bibirnya. Sangat mengundang Aku tak tahan untuk segera mengulumnya.

Bibirku langsung mendarat di atas bibirnya. Kukecup mesra. Ia balas dengan mesra. Kukulum hangat. Ia menyambutnya dengan kehangatan yang sama. Kami berciuman dengan hangat dan mesra. Lidah kami saling mencari. Saling bartautan. Tangannya meremas-remas bagian belakang kepalaku sambil menariknya sehingga ciuman kami semaki erat. Aku balas dengan mengelus dan meremas punggungnya. Ia menggeliat sambil mengerang perlahan merasakan kehangatan cumbuanku. Cerita Sex

Gerakan tubuhnya membuat pantatnya yang berada dipangkuanku dengan sendirinya menggesek-gesek Kontol Kontol yang berada di balik celanaku. Aku sudah tegang sekali. Kelembutan dan kehangatan buah pantatnya membuatku terangsang hebat.

Kelihatannya ia sengaja melakukan gerakan itu. Pantatnya terus-terusan digesek-gesek ke Kontol Kontolku yang sudah semakin mengeras saja rasanya. Mengimbangi permainannya, tanganku mulai ikut-ikutan beraksi. Dimulai dengan mempreteli seluruh kancing BLousenya.

Kulihat kulit dadanya yang bersih dan putih nampak begitu merangsang. Kuelus perlahan. Diana melenguh menikmati elusan lembut di seputar dadanya. Pagutan bibirnya semakin kuat, dekapannya semakin erat.

Tanganku menggerayang semakin dalam, meremas Payudaranya yang masih terbungkus kutang tipis. Tonjolan putingnya kupermainkan. Diana gemetar dibuatnya. Permaiman tangan boss kesayangannya di daerah puting itu membuat darahnya berdesir kencang. Gairahnya menggelora dan semakin menyesakan dadanya.

Rangsangan itu bertambah kuat seiring dengan elusan tangan bossnya yang mulai merogoh ke dalam kutangnya. Sentuhan langsung tangan lelaki pujaannya itu di seputar Payudaranya seakan memicu seluruh naluri kewanitaannya.

Diana berubah garang. Gerakannya semakin banal, liar dan tak terkontrol. Apalagi ketika merasakan elusan lembut di pahanya, bergerak perlahan merambat naik ke pangkal pahanya. "Ouugghh" erangnya penuh kenikmatan seraya mendorong tanganku lebih dalam ke arah selangkangannya.

Tanganku segera menemukan gundukan daging hangat di balik celana dalamnya yang teras sudah mulai membasah. Ujung jariku menelusuri garis memanjang di sekitar bibir kemaluannya. Kudengar erangan demi erangan meluncur dari bibirnya setiap kali tanganku menekan di sekitar liang itu. Roknya sudah kuangkat tinggi-tinggi agar tidak menghalangi gerayangan tanganku.

Sementara tanganku yang satunya lagi mengeluarkan Payudara Diana dari balik kutangnya. Tidak terlalu besar memang, tapi masih kenyal dan keras. Bentuknya indah, apalagi putingnya yang berwarna kemerahan itu nampak sudah berdiri tegak seakan menanti kuluman mulutku. "Aduuhh. isep Mas Terus. akh enak sekali" rintihnya keenakan. 

Aku tak perlu menunggu perintahnya, karena mulutku sudah langsung menyambarnya. Lidahku melata-lata di ujung pentilnya. Akibatnya sungguh luar biasa, Diana menggelinjang kegelian diiringi rintihan dan erangan penuh kenikmatan. Sementara tangannya mulai bergerilya menggerayang kemana-mana sampai akhirnya berhenti di sekitar selangkanganku.

Bergerak lincah mengurut-urut Kontolku yang masih terkungkung di balik celana. Aku berharap ia segera membebaskan Kontolku yang sudah berontak itu dari kungkungan celanaku. "Dianaa.. ugh" aku melenguh tanpa sadar begitu tangan Diana merogoh ke dalam balik celana dan menggenggam Kontolku. Terasa begitu lembut dan halus permukaan telapak tangannya.

Perlahan namun pasti, ia mengocok Kontolku mulai dari bawah hingga ke atas, lalu turun kembali dan begitu seterusnya dengan irama yang semakin meningkat cepat. Enak sekali rasanya. Tubuhku seperti melayang-layang dibuatnya. Kurebahkan kepalaku di senderan kursi. Menikmati semua apa yang dilakukannya padaku. Kulihat tangan satunya lagi meraih ke bawah.

Aku kira ia kan menggunakan kedua tangannya untuk mengocok, tetapi ternyata ia malah mencopot celana dalamnya sendiri dan melemparnya ke lantai. Aku kaget. Apa yang akan dilakukannya. Aku tambah khawatir ketika ia mengangkat roknya tinggi-tinggi lalu merubah posisinya sehingga mengangkangiku sementara Kontolku ditegakkan ke atas.

Tiba-tiba aku sadar akan apa yang akan terjadi. Aku tidak pernah mengharapkan sampai sejauh ini. Bagaimana jadinya nanti. Kami berdua sudah memiliki keluarga masing-masing. Ini sudah terlalu jauh, jangan sampai terjadi. Aku tak ingin mengkhianati keluarga dan aku pun tak ingin ia mengkhianati keluarganya juga.

Cukup sampai di sini "Diana. udah. Jangan diterusin" kataku mengingatkan. Sebenarnya aku juga tidak yakin dengan ucapanku sendiri. Aku menahan tubuh Diana agar jangan sampai itu terjadi. Kulihat tatapan matanya yang redup penuh harap, melirik padaku dengan penuh tanda tanya. Mana ada lelaki yang tahan melihat wanita secantik dirinya memohon seperti itu.

"Kenapa?" ucapnya penuh keheranan dengan sikapku yang memang, menurut para lelaki, tidak tahu diuntung.

"Aku, oh, eh, kita nggak boleh begini" ucapku dengan berat hati.

"Nggak apa-apa kok sayang. Aku rela dan suka melakukannya." jawab Diana yang justru membuatku semakin tergoda.

Aku berupaya untuk berpikir jernih dan mencari jalan agar semua ini tidak terjadi. Aku tak ingin semuanya berantakan gara-gara perbuatan ini. Tapi? Akh, rasanya aku tak bisa lagi berpikir jernih begitu ia mulai menciumi wajahku dengan penuh mesra dan hangat. Tangannya bekerja cepat mempreteli kancing bajuku hingga membuka seluruh dadaku.

Ia langsung menciuminya. Mengemot putingnya. Lidahnya menari-nari di atas dada lalu turun ke perut dan terus semakin ke bawah. Aku tak pernah sadar sejak kapan ritsluting celanaku terbuka. Tahu-tahu kulihat Kontol Kontolku sudah mengacung dari balik celanaku yang terbuka, sementara wajah Diana sudah sangat dekat sekali berada di sana. 

"Akh gila", Pekikku dalam hati manakala kulihat mulut Diana terbuka dan lidahnya menjulur menyapu permukaan moncong Kontolku. Tubuhku bergetar hebat merasakan sapuan lembut dan hangatnya lidah itu di sana.

Mataku sampai terpejam saking nikmat yang kurasakan saat itu. Pikiran-pikiran untuk menghentikan perbuatan ini saat itu langsung lenyap entah kemana. Aku tak mungkin menolaknya. Apalagi mulut wanita cantik ini begitu lihai mengulum Kontolku. Mungkin ini merupakan kuluman ternikmat yang pernah kurasakan sebelumnya.

Aku sudah tak peduli lagi dengan semuanya. Yang penting semuanya harus kunikmati. Wanita cantik bertubuh seksi yang sedang bergairah ini harus mendapatkan kenikmatan yang sama. Setelah itu, aku langsung meraih tubuhnya untuk berdiri mengangkangi tubuhku yang duduk di kursi. Kontolku kuberdirikan tegak mengarah persis ke liang vaginanya.

Kuminta ia untuk berjongkok dengan kedua kakinya naik ke tepian kursi di kedua sampingku. Tubuhnya turun perlahan. Kontolku mulai melesak ke dalam liangnya. Terasa hangat dan sempit. Kontolku terus menerobos masuk karena di sekitar liang itu sudah licin. Diana melenguh panjang begitu seluruh Kontolku terbenam di dalamnya.

Matanya terpejam erat, kepalanya melengak ke belakang. Kedua tangannya berpegangan pada leherku. Ia mulai bergerak turun naik, bergoyang ke kiri dan ke kanan. Aku mengimbanginya dengan tusukan-tusukan kuat.

Kami saling berlomba memberikan kenikmatan. Kulihat di depan wajahku, Payudaranya yang sudah tertutup kutang itu, bergelantungan kesana kemari. Bibirku langsung menangkapnya. Kukemot putingnya. Ia merintih. Kujilat seluruh daging kenyal itu. Diana mengerang. Kedua tanganku berpegangan pada pantatnya. Sambil meremas, aku tarik ke dalam agar Kontolku bisa mencapai bagian yang terdalam di dirinya.

"Mass Ooouugghh.. nikmaat.. enaakkhh.. mmpphhff" erangnya tak karuan.

"Ayo sayang. Terus goyangin. uughgh nikmaatnya." aku pun mengerang-erang kenikmatan.

Tiba-tiba ia memekik sambil mendekap kepalaku erat-erat ke dalam dadanya. Tubuhnya berguncang hebat. Pinggulnya didesakan kuat-kuat sehingga Kontolku terbenam seluruhnya. Tak lama kemudian kurasakan siraman cairan hangat pada Kontolku di dalam liangnya. Diana telah mencapai orgasmenya.

Ia terus-terusan merintih sambil mengigau kalau dirinya jarang mendapatkan puncak kenikmatan seperti saat ini. Aku tak sempat memikirkan ucapannya itu, karena aku pun tengah berkutat menahan desakan dari dalam diriku sendiri sampai akhirnya tak tahan lagi dan menyemburkan sperma berkali-kali ke dalam liang vaginanya.

Pinggulku sampai terangkat tinggi-tinggi ketika menyemprotkan sperma. Sungguh nikmat rasanya karena spermaku banyak sekali semburannya. Bayangkan saja aku sudah tidak berhubungan dengan istriku selama ia haid seminggu ini. Kudekap tubuh Diana erat-erat. Kuhirup keharuman aroma tubuhnya yang begitu merangsang. Sambil kubisikan kata-kata mesra. "Diana juga sayang sekali sama Mas" bisiknya perlahan hampir tak terdengar.

Untuk beberapa saatnya kami hanya saling berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan bersama. Sambil memikirkan wanita secantik dirinya, yang sehari-hari nampak lembut dan pemalu, bisa berubah binal bagai kuda jalang saat bercinta denganku.

Digoyang Sekertarisku Yang Molek

Aku hanya bisa mengeluh bahagia penuh keberuntungan dapat menikmatnya dengan puas. "Mas, Diana nggak mau pulang. Pengen sama Mas terus seperti ini" bisiknya lagi. Aku terhenyak. Kaget tak terkira dengan ucapannya itu.

Aku tak tahu perasaanku saat itu. Apakah harus senang atau takut mendengar pengakuannya ini. Aku tak ingin peristiwa ini tercium oleh rekan-rekan yang lain dan tak mungkin terus berada di sini. Walaupun yang lain telah pulang, mungkin saja nanti ada satpam perusahaan yang mengontrol kemari.

"Ayo kita pulang. Nanti ketahuan orang" ajakku buru-buru seraya mendorong tubuhnya dari atas tubuhku.

"Nggak mau. Pokoknya Diana pengen sama Mas terus" rengeknya.

"Aduh gimana dong."

"Biarin" katanya ngambek.

Aku panik melihatnya seperti ini. Akhirnya aku mendapat jalan untuk membujuknya.

"Ok, kalau gitu kita cari tempat lain aja yang lebih aman" kataku kemudian.

"Ya setuju. Kita cari hotel aja" usulnya dengan gembira.

"Nanti kita mandi bareng di sana. Nanti Diana mandiin, terus 'ininya' Diana sabunin juga ya" katanya lagi sambil mempermainkan Kontolku yang sudah tergolek lemas.

Aku hanya mengiyakan saja karena yang penting harus cepat-cepat pergi dari sini.

Kami berdua lalu segera berangkat ke hotel setelah merapikan diri dahulu. Sepanjang jalan Diana tak pernah melepaskan pelukannya dariku. Aku membayangkan apa yang akan kami perbuat semalaman nanti di hotel.

Kurasakan Kontolku langsung menggeliat bangun kembali hanya terbayang tubuh molek itu menggeliat-geliat di bawah himpitan tubuhku. Luar biasa memang.

Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex 2016, Cerita Dewasa, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa 2016, Cerita Mesum, Cerita Mesum terbaru, Cerita Mesum 2016, Cerita Ngentot.


Selasa, 25 Oktober 2016

Cerita Dewasa Pengen Ngerasain Gituan

Ceritasexhotbanget.blogspot.com Kategori : Cerita sex tante, cerita hot tante, cerita tante hot, cerita hot tante tante, kumpulan cerita tante hot, cerita x tante, cerita tante tante hot, cerita sesk tante, cerita hot tante montok, cerita hot tante muda, kumpulan cerita hot tante, cerita tante haus, cerita ml tante tante, cerita hot tante cantik.

Ceritasexhotbanget.blogspot.comKisahku ini terjadi kira kira 1 tahun yang lalu diman saat itu aku sedang ikut membantu dalam persiapan menjelang hari nikahnya, selain itu juga kau bisa mengenal banyak teman dari sahabatku dan ada salah satu wanita yang menyorot perhatianku dia sangat anggun memakai pakain formal dan seksi , telihat belaha pahanya yang memakai gaun.

Cerita Dewasa Pengen Ngerasain Gituan

Bila dia berjalan pasti kulit mulus pahanya sekilas mengintip, membangkitkan gairah siapapun yg melihatnya, terutama aku sendiri. Wajahnya biasa saja tapi karena kulitnya putih mulus membuat gairahku bangkit, aku berkhayal seandainya aku bisa menyentuh kulit mulusnya itu aku pasti akan melakukan apapun yg diminta.

Aku berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita itu. Rupanya dia adalah adik mamanya, umurnya kutaksir sekitar 30 thn-an dan dia telah mempunyai putra 2 orang. Suaminya tidak bisa hadir karena sedang mengurus bisnisnya di luar kota.

Aku sering meliriknya terutama saat dia berjalan, putih pahanya menyilaukan mataku dan membangkitkan gairahku. Rupanya diam2 dia mengetahui kalau aku sering mencuri2 pandang terhadapnya. Suatu saat aku terpergok dirinya saat aku sedang melirik ke belahan dadanya yg sedikit telihat dari luar gaunnya, sontan aku sangat malu dan takut seandainya dia marah lalu mengadukan perbuatanku itu pada keluarga sahabatku itu, duuh malunya aku seandainya dia lakukan itu.

Tetapi rupanya dia tidak marah, malah justru tersenyum saat dia mengetahui aku sedang mencuri pandang ke arah bagian tubuhnya. Bukan main senangnya hatiku saat mengetahui dia tidak marah karena kenakalan mataku, mudah2an ini pertanda baik bagiku, batinku berkata.

ku mencari cara agar aku bisa berdekatan lalu berkenalan dengannya, tapi karena keadaan yg serba sibuk saat itu membuatku tidak mempunyai kesempatan untuk mendekatinya.

Akhirnya kesempatan itu tiba saat aku diminta tolong oleh mamanya sahabatku untuk mengambilkan pesanan kue di toko langganan mamanya, dan yg membuat hatiku bersorak adalah kala mamanya menyuruh adiknya untuk mengantarku ke toko kue itu. Dengan menggunakan mobilnya kami berangkat hanya berdua, wah kesempatan emas nih, sorak batinku dalam hati.

Dalam mobil aku ingin memulai pembicaraan dan berkenalan dengannya tapi entah mengapa bibirku terasa kelu, aku jadi serba salah karena selama di mobil pahanya yg putih bersih tersingkap sebagian karena bentuk belahan gaun dan posisi duduknya yg seakan2 sengaja membiarkan pahanya terbuka.

Sesekali aku melirik ke arah pahanya dan tanpa terasa adikku perlahan mulai bangkit, ini membuatku jadi salah tingkah. Dia rupanya diam2 juga memperhatikan tingkah lakuku dan semakin menggoda diriku dengan gerakan kakinya yg membuat belahan gaunnya semakin lebar terbuka, membuat pahanya semakin kian terlihat olehku.

“Hayo, tadi liatin apa waktu di rumah?” ucapnya memecahkan keheningan. Aku yg mendapat pertanyaan itu sontan memerah, aku tersipu tapi pura2 tidak mengerti apa maksud pertanyaanya itu.
“Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..?” pancingnya kepadaku.

“Emm, nggak kok mbak, eh gimana ya mbak, aduh aku jadi nggak enak kalau mau terus terang ama mbak, takut mbak marah nanti” jawabku kikuk karena aku takut dia marah bila dia tau aku bernafsu oleh tubuhnya yg indah itu.

Dengan tertawa kecil dia mendesakku untuk mengatakannya, akhirnya dengan sedikit malu2 aku berterus terang bahwa aku suka melihat pahanya yg putih mulus itu. Selesai berkata begitu aku menjadi tambah gugup karena aku takut dia akan marah mendengar penjelasanku tadi. Tetapi dia hanya tertawa lalu tanpa kuduga sama sekali dia lalu berkata

“Emang kamu belum pernah megang paha cewek, kalau kamu mau megang pahaku pegang aja tapinggak boleh ngelantur megangnya ya..” katanya sambil tersenyum padaku.

“Bener nih mbak, mbak nggak marah..” jawabku memastikan ucapannya.

Dia tidak menjawab tapi tangannya langsung bergerak meraih tanganku lalu meletakkannyadi pahanya. Aku yg mendapat perlakuan seperti itu sontan menjadi lebih berani, kubelai pahanya dan kurasakan kulit mulusnya yg hangat menyentuh telapak tanganku.

Kubelai2 pahanya dan sesekali kuremas gemas, lalu perlahan tanganku menelusup ke balik gaunnya merayap naik ke arah selangkangannya. Saat ujung jariku menyentuh kain penutup bagian paling sensitifnya, kudengar lenguhan tertahannya.

Aku semakin bersemangat, perlahan kutelusupkan jariku ke pinggiran kain berendanya lalu mulai mulai memasuki celana dalamnya. Aku dapat merasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya, tonjolan yg ada di dalam celana dalamnya kurasakan semakin keras mengacung.

Aku menjadi semakin lupa diri, tapi saat jariku mulai menyentuh bibir vaginanya yg telah membasah, dia menahan tanganku lalu memberi isyarat keluar. Rupanya kami telah tiba di tujuan. Setelah merapikan gaunnya yg sedikit berantakan karena kenakalan tanganku tadi, kami beranjak keluar dari mobil lalu menuju ke toko kue langganan mama temanku dan mengambil kue pesanannya.

Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah temanku aku ingin mengulang kembali usahaku tadi yg sempat terhenti, tetapi dengan halus dia menolakku dan mengatakan nanti saja lain hari dia akan mengajakku ke rumahnya guna menuntaskan hasrat kami yg sempat tertunda hari ini.

Aku sangat senang mendengar ucapannya, lalu kucium pipinya dengan penuh gairah. Dia hanya tertawa kecil mendapat perlakuanku itu. Selama perjalanan kami hanya berbicara seadanya tapi tanganku sesekali mengelus paha mulusnya dan tangannya sempat beberapa kali meremas kejantananku seakan tak sabar ingin menikmatinya.

Namanya Santi, dia mengaku sering merasa kesepian karena suaminya jarang berada di rumah, suaminya adalah seorang pebisnis sukses yg mempunyai beberapa anak perusahaan sehingga dia lebih sering berada di luar rumah mengurus bisnisnya ketimbang istrinya yg seksi ini. Lalu kita saling bertukar nomer telepon dan dia berjanji akan menghubungiku nanti bila saatnya tepat.

Setelah kejadian itu aku selalu teringat akan dirinya dan berharap dia akan mengajakku main ke rumahnya lalu bercinta dengannya, aku tidak berani menghubunginya karena aku takut bila ada suaminya di rumahnya aku takut rencanaku bisa berantakan bila ketauan dengannya.

Akhirnya Sinta menghubungiku, saat itu aku baru mandi pagi dan sedang bersiap akan keluar mencari pekerjaan karena saat itu aku masih pengangguran. Dia mengundangku untuk ke rumahnya, dia bilang anak2nya sedang sekolah dan pembantunya sedang pulang ke kampungnya kemarin menengok anaknya yg sakit. Saat ini dia sedang sendirian di rumah dan mengajakku memanfaatkan waktu yg ada bersama. Bukan main senangnya hatiku, dengan bergegas aku berpamitan pada orang tuaku, kukatakan aku akan pergi melamar kerja seperti biasanya.

Singkat cerita sampailah aku di alamat rumah yg diberikannya, dia tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Kulirik sesaat jam tanganku, jam 9 kurang, berarti ada waktu beberapa jam sebelum putra2nya pulang dari sekolah, pikirku.

Kupencet bel rumahnya, lalu tak lama kemudian dari rumah itu terdengar sebuah suara yg kukenal tapi sosoknya tidak keluar rumah, yg menyuruhku untuk langsung masuk dan mengunci kembali pagar depan rumahnya.

Setelah mengunci pagar aku langsung bergegas masuk ke rumahnya. Saat aku telah berdiri di hadapannya barulah kusadari ternyata dia hanya memakai gaun tidur yang sangat merangsang. Warnanya hitam dan ukurannya sangat pendek hingga sebagian pahanya dapat terlihat jelas olehku, dan yg paling membuatku bernafsu adalah ternyata dia tidak mengenakan apa2 lagi di balik gaunnya itu.

Itulah sebabnya dia tadi tidak membukakan pagar rumahnya dan hanya berteriak menyuruhku masuk, rupanya dia telah merencanakan semua ini, batinku berkata.

Lalu tanpa dikomando kami bergerak saling rangkul dan bibirnya adalah sasaran pertamaku. Kami berciuman dengan sangat panas, lidah kami saling berbelit di dalam rongga mulut kami. Tangannya erat merangkul pinggangku, tangan kananku mengelus punggungnya dan tangan kiriku meremas bokongnya gemas.

Sekitar lima menit-an kami bercumbu dengan posisi itu sampai dia melepaskan pagutannya pada bibirku lalu menyeretku menuju kamarnya yg terletak di tengah. Setelah menutup dan mengunci pintu kamar dengan nafas memburu dia lalu mulai mempreteli bajuku satu persatu sampai tak tersisa, akupun tak mau kalah kulepaskan gaun tidurnya sampai kami sama2 polos tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kami.

“Wow gede banget kontolmu Lingga, mbak pengen banget ngerasain kontolmu ini..” katanya sambil meraih kontolku dan dengan cepat dikulumnya. Aku hanya mendesah lirih saat bibir dan lidahnya bermain di kejantananku, kadang aku meringis nikmat saat lidahnya dengan lincah menggelitik ujung kontolku, membuat kejantananku semakin keras menegang.

Kepalanya bergerak liar maju mundur kadang berputar di kejantananku, menimbulkan sensasi nikmat yg sukar kuungkapkan dengan kata2. Sekitar 15 menit dia mengulum kontolku, lalu dia berdiri dan mengulum bibirku, kemudian dia beranjak ke ranjang, duduk di tepian ranjang sambil membuka kakinya lebar2. Aku mengerti keinginannya lalu aku berjongkok di depannya, kupandangi sejenak vaginanya sambil jariku meraba klitorisnya yg kulihat telah berdiri mengacung.

“Ayo sayang, jangan diliatin aja dong..cepet jilatin punya mbak, aku udah nggak tahan nih..” rintihnya memohon padaku untuk memulai aksiku sambil tangannya meraih kepalaku lalu didekatkan ke arah vaginanya. Dengan gerakan cepat dan tiba2 aku langsung menerkam klitorisnya dengan kedua bibirku lalu menguncinya erat. Lenguhannya keras terdengar saat aku lakukan itu.

“Aah sayang..kamu nakal ya, kamu ja..eugh” ucapannya terputus saat lidahku dengan gerakan cepat menyapu klitorisnya, kadang kutekan kepalaku ke arah vaginanya dan kutempelkan lidahku pada vaginanya rapat, lalu dengan gerakan cepat kugerakkan kepalaku berputar dengan posisi lidahku masih erat menempel di klitorisnya.

Lenguhan dan erangannya semakin keras tersengar memenuhi seluruh ruang, nafasku dan nafasnya sudah sama2 memburu. Vaginanya semakin basah, cairan dari dalam vaginanya bercampur dengan air ludahku membuat vaginanya berkilat tertimpa cahaya lampu.

“Udah sayang..masukkan kontolmu, aku udah nggak tahan, aku mau..ughh..” rintihnya sambil tangannya menarik tubuhku naik, berharap aku segera memasuki tubuhnya. Tapi aku sengaja bertahan, aku ingin dia merasakan orgasme pertamanya dari permainan lidah dan bibirku.

Kugencarkan seranganku pada vaginanya sampai kurasakan tiba2 tubuhnya menegang kaku, kedua pahanya erat menjepit kepalaku dan tangannya kuat meremas sprei. Diiringi jerit nikmat tubuhnya lalu menyentak liar tak terkendali, pinggulnya terangkat sejenak lalu tubuhnya lunglai, kedua kakinya lemah terbujur ke lantai. Matanya rapat terpejam dan bibirnya setengah terbuka menggumamkan erangan lirih. Aah rupanya dia telah mendapat orgasme pertamanya, pikirku senang.

Aku bergerak berdiri lalu kuangkat seluruh tubuhnya yg telah lunglai ke atas pembaringan, kemudian aku berbaring disisinya. Kupandangi wajahnya yg penuh keringat, kuseka keringat yg menetes di wajahnya lalu kukecup dahinya lembut. Mendapat perlakuanku itu matanya terbuka lalu bibirnya tersenyum, sambil mencubitku gemas dia memelukku erat.

“Kamu nakal ya, kamu bikin mbak keluar bukan pake kontolmu gede itu tapi malah pake bibirmu yg memble itu..” cibirnya seraya mencubit gemas pipiku.

“Tapi rasanya sama enak kan mbak” sahutku sambil meremas lembut dadanya.

Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata, “Ternyata kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa..” selidiknya sambil memasang muka masam.

“Aah nggak kok mbak, aku cuma sering nonton film BF, jadi aku tau gimana cara muasin cewek” balasku menangkis tudingannya.

“Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau ngerasain kontolmu itu sayang..” sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg masih tegang dengan gemas.

Mendengar ucapannya itu aku langsung mencium dadanya, kuciumi kedua payudaranya dengan lembut tapi puting susunya sengaja aku tidak lumat, hanya aku sentuh dan gesek dengan bibirku sambil sesekali kugesekkan ujung hidungku pada puting susunya yg mulai mengeras.

Dia hanya merintih geli saat kulakukan itu, lalu dengan gerakan cepat dan tiba2 aku menerkam puting susunya yg sebelah kiri dengan bibirku. Kugigit lembut putingnya dengan bibirku lalu kubuat gerakan memelintir puting susunya, tubuhnya tersentak sedikit saat kulakukan itu.

Tangannya meremas rambutku lembut, mulutnya menggumamkan kata2 tidak jelas pertanda birahinya mulai beranjak naik lagi. Tanganku bergerak meremas dadanya yg sebelah kanan, lalu kupelintir puting susunya dengan dua jariku, perlahan kurasakan kedua puting susunya makin mengeras.

Tangannya makin kuat meremas kontolku dan kurasakan sedikit sakit saat jarinya meremas kontolku dengan agak kuat, kugeser pantatku sedikit agar remasannya pada kontolku bisa sedikit berkurang.

Puas bermain di dadanya, kugeser tanganku perlahan menuruni tubuhnya, kuraba perutnya yg masih rata tanpa lemak walau sudah pernah melahirkan lalu semakin turun ke bawah ke arah vaginanya. Kakinya semakin dilebarkan saat jemariku sampai di daerah paling sensitif di tubuhnya.

Jari telunjukku kuletakkan tepat di atas klitorisnya dan jari tengahku menyentuh permukaan bibir vaginanya yg telah mulai membasah lagi. Kugerakkan kedua jariku berirama dan kuhisap kuat2 puting susunya, perlakuanku itu membuatnya makin tidak mampu menahan diri. Tiba2 dia mendorong tubuhku lalu dengan cepat dia menaiki tubuhku.

“Kamu nakal..awas ya sekarang giliran kamu kubikin lemes..” ucapnya sambil memegang kontolku lalu diarahkannya ke arah vaginanya yg telah merekah basah. Setelah dirasa pas lalu dia menekan pinggulnya perlahan, erangan nikmat keluar dari mulut kami bersamaan saat kulit kelamin kami mulai bersentuhan, nikmat sekali. Karena vaginanya telah sangat basah maka dengan mudah seluruh kontolku dapat masuk ke dalam vaginanya, lalu pinggulnya mulai bergerak naik turun dengan cepat. Kuimbangi gerakan naik turunnya dengan arah berlawanan, jadi penetrasi yg terjadi semakin dalam dirasakannya.

Kontolku terasa dijepit oleh vaginanya, aku tidak menyangka walaupun dia pernah melahirkan sampai 2 kali ternyata vaginanya masih sangat nikmat, mampu menjepit dan memberikan gesekan nikmat pada kontolku.

Suara berkecipak akibat kelamin kami yg beradu ditambah suara rintihan dan erangan nikmat dari mulut kami membuat suasana kamar menjadi semakin erotis. Kuremas kedua payudaranya yg bergelantungan di atas tubuhku, kupilin puting susunya kadang kutarik lembut hingga membuatnya makin tak mampu menahan diri.

Beberapa menit kami melakukan ini, aku berusaha bertahan untuk tidak keluar terlebih dulu, karena aku ingin memberinya kepuasan ganda hari itu. Akhirnya puncak kenikmatan itu mulai dirasakannya, rintihan nikmatnya makin kuat terdengar.

“Uugh sayang, aku mau keluar lagi..eempf..” rintihnya, tangannya kuat mencengkeram dadaku dan kurasakan kukunya mencakar kulit dadaku. Dibarengi teriakan nikmatnya lalu tubuhnya menegang kaku sesaat, kedua matanya rapat terpejam dan mulutnya terbuka menggumamkan jerit kenikmatan.

Mendengar rintihan nikmatnya membuatku tak mampu lagi menahan diri, aku juga mulai merasakan adanya aliran yg semakin kuat membuncah di kontolku seakan ingin meledak.

“Aah mbak..Santii..aku juga..aahh..” ucapku tersendat saat air maniku tak mampu lagi kubendung menyemprot kuat di dalam vaginanya. Mendapat semprotan air maniku yg kuat di dalam vaginanya membuat dirinya orgasme untuk ketigakalinya.

Saat orgasmenya yg ketiga dia melumat bibirku dengan buas, teriakan nikmatnya tertahan di dalam mulutku bercampur dengan erangan nikmatku. Kami saling berpelukan erat menikmati sisa orgasme yg kami rasakan, kontolku masih tertancap kuat di dalam vaginanya.

Bibirku dan bibirnya saling melumat, dengan mata terpejam kami menikmati sensasi nikmat ini. Setelah rasa nikmat itu mulai mereda, tubuhnya bergulir lunglai ke sisiku. Kami memandangi langit2.

Cerita sex tante, cerita hot tante, cerita tante hot, cerita hot tante tante, kumpulan cerita tante hot, cerita x tante, cerita tante tante hot, cerita sesk tante, cerita hot tante montok, cerita hot tante muda, kumpulan cerita hot tante, cerita tante haus, cerita ml tante tante, cerita hot tante cantik.

Nikmatnya Dalam Dekapan Pria

Nikmat Dalam Dekap – Cerita Sex, Cerita SEx Terbaru, Cerita Sex Nyata, Cerita Sex Hot, Cerita Sex Terhangat, Sebut saja nama ku Keumala, Perempuan umur 28 thn dan orang-orang bilang bentuk tubuhku amatlah proposional, tinggi 170 cm berat 55kg dan ukuran payudara 34B, ditunjang wajah cantik (itu juga orang-orang yg bilang) dan kulit putih cerah. Sebelumnya aku memang sering bekerja menjadi SPG pada pameran mobil dan banyak orang mengelilingi mobil yg aku pamerkan bukan utk melihat mobil tetapi untuk melihatku.

Cerita Sex Hot Banget


Menikah dgn Franky, 30 thn, seorang pekerja sukses. Kami memang sepakat utk tidak punya anak terlebih dahulu dan kehidupan seks kami baik-baik saja, Franky dapat memenuhi kebutuhan seks ku yg boleh dibilang agak hyper..sehari bisa minta 2 sesi pagi sebelum Franky berangkat kerja dan malam sebelum tidur.

Dan cerita ini berawal dari kesuksesan Franky bekerja di kantornya dan mendapat kepercayaan dari sang atasan yg sangat baik. Kepercayaan ini membuat dia sering harus bekerja overtime, pada awalnya aku bisa menerima semua itu tetapi kelamaan kebutuhan ini harus dipenuhi juga dan itulah yg membuat kami sering bertengkar karena kadang Franky harus berangkat lebih pagi dan lewat tengah malam baru pulang.

Dan mulailah cerita ini ketika Franky mendapat tanggung jawab untuk menangani suatu proyek dan dia dibantu oleh rekan kerjanya Luthfy dari luar kota. Pertama diperkenalkan Luthfy langsung seperti terkesima dan sering menatapku, hal itu membuatku risih. Luthfy cukup tampan gagah dan kekar.
Karena tuntutan pekerjaan dan efisiensi, kantor Franky memutuskan agar Luthfy tinggal di rumah kami utk sementara. Dan memang mereka berdua sering bekerja hingga larut malam di rumah kami. Luthfy tidur di kamar persis di seberang kamar kami.

Sering di malam hari aku berpamitan tidur matanya yg nakal suka mencuri pandang diantara sela-sela baju tidur yg aku kenakan. Aku memang senang tidur bertelanjang agar jika Franky datang bisa langsung bercinta.

Pernah suatu saat ketika pagi hari kami aku dan Franky bercinta di dapur waktu masih pagi sekali dgn posisiku duduk di meja dan Franky dari depan, tiba-tiba Luthfy muncul dan melihat kami, dia menempelkan telunjuk dimulutnya agar aku tidak menghentikan kegiatan kami, karena kami sedang dalam puncaknya dan Franky yg membelakangi Luthfy dan aku juga tidak tega menghentikan Franky, akhirnya ku biarkan Luthfy melihat kami bercinta tanpa Franky sadari hingga kami berdua orgasme. Dan aku tahu Luthfy melihat tubuh telanjangku ketika Franky melepaskan kemaluannya dan terjongkok di bawah meja.

Sesudah kejadian itu Luthfy lebih sering memperhatikan tiap lekuk tubuhku.

Sampai suatu waktu ketika pekerjaan Franky benar2 sibuk sehingga hampir seminggu tidak menyentuhku. Di hari Jum’at kantor tempat Franky bekerja mengadakan pesta dinner bersama di rumah atasan Franky . Rumahnya terdiri dari dua lantai yg sangat mewah di lantai 2 ada semacam galeri barang2 antik. Kami datang bertiga dan malam itu aku mengenakan pakaian yg sangat seksi, gaun malam warna merah yg terbuka di bagian belakang dan hanya dikaitkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tidak memungkinkan memakai BREAST HOLDER, bagian bawahpun terdapat sobekan panjang hingga sejengkal di atas lutut, malam itu saya merasa sangat seksi dan Luthfy pun sempat terpana melihatku keluar dari kamar. Sebelum berangkat aku dan Franky sempat bercinta di kamar dan tanpa sepengetahuan kami ternya Luthfy mengintip lewat pintu yg memang kami ceroboh tidak tertutup sehingga menyisakan celah yg cukup untu melihat kami dari pantulan cermin, saygnya karena letih atau terburu-buru mau pergi Franky orgasme terlebih dahulu dan aku dibiarkannya tertahan. Dan Luthfy mengetahui hal itu.

Malam itu ketika acara sangat ramai tiba-tiba Franky dipanggil oleh atasannya untuk diperkenalkan oleh customer. Franky berkata padaku untuk menunggu sebentar, sambil menunggu aku ke lantai 2 untuk melihat barang2 antik, di lantai 2 ternyata keadaan cukup sepi hanya 2-3 orang yg melihat-lihat di ruangan yg besar itu. Aku sangat tertarik oleh sebuah cermin besar di pojokan ruangan, tanpa takut aku melihat ke sana dan mengaguminya juga sekaligus mengagumi keseksian tubuhku di depan cermin, tanpa ku sadari di sampingku sudah berada Luthfy .

“Udah nanti kacanya pecah lho..cakep deh..!”, canda Luthfy
“Ah bisa aja kamu Luthfy”,balasku tersipu.
Sesudah berbincang2 di depan cermin cukup lama Luthfy meminta tolong dipegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku memegang gelasnya dan gelasku.

“Aku bisa membuat kamu tampak lebih seksi”,katanya sambil langsung memegang rambutku yg tergerai dgn sangat lembut.

Tanpa bisa mengelak dia sudah menggulung rambutku sehingga menampak leherku yg jenjang dan mulus dan terus terang aku seperti terpesona oleh keadaan diriku yg seperti itu. dan memang benar aku terlihat lebih seksi. Dan saat terpesona itu tiba-tiba tangan Luthfy meraba leherku dan membuatku geli dan detik berikutnya Luthfy sudah menempelkan bibirnya di leher belakangku, daerah yg paling sensitif buatku sehingga aku lemas dan masih dgn memegang gelas Luthfy yg sudah menyudutkanku di dinding dan menciumi leherku dari depan.

“Luthfy apa yg kamu lakukan..lepaskan aku Luthfy..lepas..!”,rontaku tapi Luthfy tahu aku tidak akan berteriak di suasana ini karena akan mempermalukan semua orang.

Luthfy terus menyerangku dgn kedua tanganku memegang gelas dia bebas meraba payudaraku dari luar dan terus menciumi leherku, sambil meronta-ronta aku merasakan birahiku meningkat, apalagi saat tiba-tiba tangan Luthfy mulai meraba belahan bawah gaunku hingga ke selangkanganku.

“Luthfy..hentikan Luthfy aku mohon..tolong Luthfy..jangan lakukan itu..”,rintihku, tapi Luthfy terus menyerang dan jari tengah tangannya sampai di bibir kemaluanku yg ternyata sudah basah karena serangan itu.

Dia menyadari kalau aku hanya mengenakan G-string hitam dgn kaitan di pinggirnya, lalu dgn sekali sentakan dia menariknya dan terlepaslah G-stringku. Aku terpekik pelan apalagi merasakan ada benda keras mengganjal pahaku. Ketika Luthfy sudah semakin liar dan akupun tidak dapat melepaskan, tiba-tiba terdengar suara Franky memanggil dari pinggir tangga yg membuat pegangan himpitan Luthfy terlepas, lalu aku langsung lari sambil merapikan pakaian ku menuju Franky yg tidak melihat kami dan meninggalkan Luthfy dgn G-string hitamku. Aku sungguh terkejut dgn kejadian itu tapi tanpa disadari aku merasakan birahi yg cukup tinggi merasakan tantangan melakukan di tempat umum walau dalam kategori diperkosa.

Ternyata pesta malam itu berlangsung hingga larut malam dan Franky mengatakan dia harus melakukan meeting dgn customer dan atasannya dan dia memutuskan aku untuk pulang bersama Luthfy. Tanpa bisa menolak akhirnya malam itu aku diantar Luthfy, diperjalanan dia hanya mengakatakan

“Maaf Keumala..kamu sungguh cantik malam ini.” Sepanjang jalan kami tidak berbicara apaun. Hingga sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan menelungkupkan diri di kasur, aku merasakan hal yg aneh antara malu aku baru saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa aku terangsang hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan birahi. Tanpa sadar ternyata Luthfy sudah mengunci semua pintu dan masuk ke dalam kamarku, aku terkejut ketika mendengar suaranya’,

“Keumala aku ingin mengembalikan ini”‘ katanya sambil menyerahkan G-stringku berdiri dgn celana pendek saja, dgn berdiri aku ambil G-stringku dgn cepat, tapi saat itu juga Luthfy sudah menyergapku lagi dan langsung menciumiku sambil langsung menarik kaitan gaun malamku, maka bugilah aku diahadapannya. Tanpa menunggu banyak waktu aku langsung dijatuhkan di tempat tidur dan dia langsung menindihku. Aku meronta-ronta sambil menendang-nendang?

”Luthfy..lepaskan aku Luthfy..ingat kau teman suamiku Luthfy..jangan..ahh..aku mohon”, erangku ditengah rasa bingung antara nafsu dan malu, tapi Luthfy terus menekan hingga aku berteriak saat kemaluannya menyeruak masuk ke dalam kemaluanku, ternyata dia sudah siap dgn hanya memakai celana pendek saja tanpa celana dalam.

“Ahhhh?Luthfyy..kau..:’ Lalu mulailah dia memompaku dan lepaslah perlawananku, akhirnya aku hanya menutup mata dan menangis pelan..clok..clok..clok..aku mendengar suara kemaluannya yg besar keluar masuk di dalam kemaluanku yg sudah sangat basah hingga memudahkan kemaluannya bergerak. Lama sekali dia memompaku dan aku hanya terbaring mendengar desah nafasnya di telingaku, tak berdaya walau dalam hati menikmatinya. Sampai kurang lebih satu jam aku akhirnya melenguh panjang

“Ahhh?..” ternyata aku orgasme terlebih dahulu, sungguh aku sangat malu mengalami perkosaan yg aku nikmati. Sepuluh menit kemudian Luthfy mempercepat pompaannya lalu terdengar suara Luthfy di telingaku

“Ahhh..hmmfff?” aku merasakan kemaluanku penuh dgn cairan kental dan hangat sekitar tiga puluh deti kemudian Luthfy terkulai di atasku.

“Maaf Keumala aku tak kuasa menahan nafsuku..”bisiknya pelan lalu berdiri dan meninggalkanku terbaring dan menerawang. hinga tertidur Aku tak tahu jam berapa Franky pulang hingga pagi harinya.

Esok paginya di hari sabtu seperti biasa aku berenang di kolam renang belakang,, Franky dan Luthfy berpamitan untuk nerangkat ke kantor. Karena tak ada seorang pun aku memberanikan diri untuk berenang tanpa pakaian. Saat asiknya berenang tanpa disadari, Luthfy ternyata beralasan tidak enak tubuh dan kembali pulang, karena Franky sangat mempercayainya maka dia izinkan Luthfy pulang sendiri. Luthfy masuk dgn kunci milik Franky dan melihat aku sedang berenang tanpa pakaian. Lalu dia bergerak ke kolam renag dan melepaskan seluruh pakaiannya, saat itulah aku sadari kedatangannya,

“Luthfy..kenapa kau ada di sini?” tanyaku,
“Tenang Keumala suaimu ada di kantor sedang sibuk dgn pekerjaannya”, aku melihat tubuhnya yg kekar dan kemaluannya yg besar mengangguk angguk saat dia berjalan telanjang masuk ke dalam kolam

“Pantas saja semalam kemaluanku terasa penuh sekali”‘pikirku. Aku buru-buru berenang menjauh tetai tidak berani keluar dr dalam kolam karena tidak mengenakan pakaian apapun juga. Saat aku bersandar di pingiran sisi lain kolam, aku tidak melihat ada tanda2 Luthfy di dalam kolam. Aku mencari ke sekeliling kolam dan tiba-tiba aku merasakan kemaluanku hangat sekali, ternyata Luthfy ada di bawah air dan sedang menjilati kemaluanku sambil memegang kedua kakiku tanpa bisa meronta.

Akhirnya aku hanya bisa merasakan lidahnya merayapai seluruh sisi kemaluanku dan memasuki liang senggamaku..aku hanya menggigit bibir menahan birahi yg masih bergelora dari semalam. Cukup lama dia mengerjai kemaluanku, nafasnya kuat sekali pikirku. Detik berikutnya yg aku tahu dia sudah berada di depanku dan kemaluannya yg besar sudah meneyruak menggantian lidahnya?

“Arrgghh..” erangku menahan nikmat yg sudah seminggu ini tidak tersentuh oleh Franky. Akhirnya aku membiarkan dia memperkosaku kembali dgn berdiri di dalam kolam renang. Sekarang aku hanya memeluknya saja dan membiarkan dia menjilati payudaraku sambil terus memasukan kemaluannya keluar masuk. Bahkan saat dia tarik aku ke luar kolam aku hanya menurutinya saja, gila aku mulai menikamti perkosaan ini, pikirku, tapi ternyata birahiku sudah menutupi kenyataan bahwa aku sedang diperkosa oleh teman suamiku. Dan di pinggir kolam dia membaringkanku lalu mulai menyetubuhi kembai tubuh mulusku..

”Kau sangat cantik dan seksi Keumala..ahh” bisiknya ditelingaku.

Aku hanya memejamkan mata berpura-pura tidak menikmatinya, padahal kalau aku jujur aku sangat ingin memeluk dan menggoygkan pantatku mengimbangi goygan liarnya. Hanya suara eranggannya dan suara kemaluannya maju mundur di dalam kemaluanku, clok..clok..clep..dia tahu bahwa aku sudah berada dalam kekuasaannya. Beberapa saat kemudian kembali aku yg mengalami orgasme diawali eranganku

“Ahhh..” aku menggigit keras bibirku sambil memegang keras pinggiran kolam,

“Nikmati sayg?”demikian bisiknya menyadari aku mengalami orgasme. Sebentar kemudian Luthfy lah yg berteriak panjang,

“Kau hebat Keumala..aku cinta kau..AAHHH..HHH” dan aku merasakan semburan kuat di dalam kemaluanku. Gila hebat sekali dia bisa membuatku menikmatinya pikirku. Sesudah dia mencabut kemaluannya yg masih terasa besar dan keras, aku reflek menamparnya dan memalingkan wajahku darinya. Aku tak tahu apakah tamparan itu berarti kekesalanku padanya atau karena dia mencabut kemaluannya dari kemaluanku yg masih lapar.

Sesudah Franky pulang herannya aku tidak menceritakan kejadian malam lalu dan pagi tadi, aku berharap Franky dapat memberikan kepuasan padaku. Dgn hanya menggenakan kimono dgn tali depan aku dekati Franky yg masih asik di depan komputernya di dalam kamar, lalu aku buka tali kimonoku dan kugesekan payudaraku yg besar itu ke kepalanya dari belakang, berharap da berbalik dan menyerangku. Ternyta yg kudapatkan adalah bentakannya

“Keumala..apakah kamu tak bisa melihat kalau aku sedang sibuk? Jangan kau ganggu aku dulu..ini untuk masa depan kita” teriaknya keras. Aku yakin Luthfy juga mendengar teriakannya. Aku terkejut dan menangis, lalu aku keluar kamar dgn membanting pintu, lalu aku pergi ke pinggir kolam dan duduk di sana merenung dan menahan nafsu. Dari kolam aku bisa melihat baygan di Franky di depan komputer dan lampu di kamar Luthfy. Tampak samar-samar Luthfy keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Karena di luar gelap tak mungkin dia melihatku.

Tanpa sadar aku mendekat ke jendelanya dan memperhatikan Luthfy mengeringkan tubuh. Gila kekar sekali tubuhnya dan yg menarik perhatianku adalah kemaluannya yg besar dan tegang mengangguk-angguk bergoyg sekanan memanggilku. Aku malu sekali mengagumi dan mengaharapkan kembali kemaluan itu masuk ke dalam kemaluanku yg memang masih haus. Perlahan aku membelai-belai kemaluanku hingga terasa basah, akhirnya aku memutuskan untuk memintanya pada Luthfy, dgn hati yg berdebar kencang dan nafsu yg sudah menutupi kesadaran, aku nekat masuk ke dalam kamar Luthfy dan langsung mengunci pintu dari dalam. Luthfy sangat terkejut

“Keumala..apa yg kamu lakukan?”, aku hanya menempelkan telunjuk di bibirku dan memberi isyarat agar tidak bersuara karena Franky ada di kamar seberang. Langsung aku membuka pakaian tidurku dan terpampanglah tubuh putih mulusku tanpa sehelai benagpun di hadapannya, Luthfy hanya terperangah dan menatap kagum pada tubuhku. Luthfy tersenyum sambil memperlihatkan kemaluannya yg semakin membesar dan tampak berotot. Dgn segera aku langsung berlutut di hadapannya dan mengulum kemaluannya, Luthfy yg masih terkejut dgn kejadian ini hanya mendesah perlahan merasakan kemaluannya aku kulum dan hisap dgn nafsuku yg sudah memuncak.

Sambil mulutku tetap di dalam kemaluannya aku perlahan naik ke atas tempat tidur dan menempatkan kemaluanku di mulut Luthfy yg sudah terbaring, dia mengerti maksudku dan langsung saja lidahnya melahap kemaluanku yg sudah sangat basah, cukup lama kami dalam posisi itu, terinat akan Franky yg bisa saja tiba-tiba datang aku langsung mengambil inisiatif untuk merubah posisi dan perlahan duduk di atas kemaluannya yg sudah mengacung tegang dan besar panjang. Perlahan aku arahkan dan masukan ke dalam lubang kemaluanku, rasanya berbeda dgn saat aku diperkosanya, perlahan tapi pasti aku merasaskan suatu sensasi yg amat besar sampai akhirnya keseluruhan batang kemaluan Luthfy masuk ke dalam kemaluanku

“Ahh..sssfff..Luthhfy!” erangku perlahan menahan suara birahiku agar tidak terdengar, aku merasakan seluruh kemaluannya memenuhi kemaluanku dan menyentuh rahimku. Sungguh suatu sensasi yg tak terbaygkan, dan sensasi itu semakin bertambah saat aku mulai menggoygkan pantatku naik turun sementara tangan Luthfy dgn puasnya terus memainkan kedua payudaraku memuntir-muntir putingku hingga berwarna kemerahan dan keras

“ahh..ahh..” demikian erangan kami perlahan mengiringi suara kemaluannya yan keluar masuk kemaluanku clok..clok..clok? Tak tahan dgn nafsunya mendadak Luthfy duduk dan mengulum payudaraku dgn rakusnya bergantian kiri kanan bergerak ke leher dan terus lagi. Aku sungguh tak dapat menahan birahi yg selama ini terpendam.

Mungkin karena nafsu yg sudah sangat tertahan atau takut Franky mendengar tak kuasa aku melepaskan puncak birahiku yg pertama sambil mendekap erat Luthfy dan menggigit pundaknya agar tidak bersuara, kudekap erta Luthfy seakan tak dapat dilepaskan mengiringi puncak orgasmeku. 

Luthfy merasakan kemaluannya disiram cairan hangat dan tahu bahwa aku mengalami orgasme dan membiarkanku mendekapnya sangat erat sambil memelukku dgn belaian hangatnya. Selesai aku orgasme sekiat 30 detik, Luthfy membalikan aku dgn kemaluannya masih tertancap di dalam kemaluanku. Luthfy mulai mencumbuku dgn menjilati leher dan putingku perlahan, entah mengapa aku kembali bernafsu dan membalas ciumannya denga mesra, lidah kami saling berpagutan dan Luthfy merasakan kemaluannya kembali dapat keluar masuk dgn mudah karena kemaluanku sudah kembali basah dan siap menerima serangan berikutnya.

Dan Luthfy langsung memompa kemaluannya dgn semangat dan cepat membuat tubuhku bergoyg dan payudaraku bergerak naik turun dan sungguh suara yg timbul antara erangan kami berdua yg tertahan derit tempat tidur dan suara kemaluannya keluar masuk di kemaluanku kembali membakar birahiku dan aku bergerak menaik turunkan pantatku untuk mengimbangi Luthfy.

Dan benar saja 10 menit kemudian aku sampai pada puncak orgasme yg kedua, dgn meletakan kedua kakiku dan menekan keras pantatnya hingga kemaluannya menyentuh rahimku. Kupeluk Luthfy dgn erat yg membiarkan aku menikmati deburan ombak kenikmatan yg menyerangku berkali-kali bersamaan keluarnya cairanku. Kugigit bibirku agar tidak mengeluarkan suara, cukup lama aku dalam keadaan ini dan anehnya sesudah selesai aku berada dalam puncak ternyata aku sudah kembali mengimbangi gerakan Luthfy dgn menaik turunkan pantatku. Saat itulah kudengar pintu kamarku terbuka dan detik berikutnya pintu kamar Luthfy diketuk Franky,

“Luthfy..kau sudah tidur?”, demikian ketuk Franky. Langsung saja Luthfy melepaskan pelukannya dan menyuruhku bersembunyi di kamar mandi. Sempat menyambar pakaian tidurku yg tergeletak di lantai aku langsung lari ke kamar mandi dan mengunci dari luar. Sungguh hatiku berdebar dgn kerasnya membaygkan apa jadinya jika aku ketahuan suamiku.

Luthfy dgn santai dan masih bertelanjang membuka pintu dan mengajak Franky masuk, Franky sempat terkejut melihat Luthfy telanjang,

”Sedang apa kamu Luthfy” tanpa curiga dgn tempat tidur yg berantakan yg kalau diperhatikan dari dekat ada cairan kenikmatanku. Luthfy hanya tersenyum dan mengatakan,

”Mau tau aja..” Dasar Franky dia langsung membicarakan suatu hal pekerjaan dan mereka terlibat pembicaraan itu. Kurang lebih sepuluh menit mereka berbicara dan sepuluh menit juga hatiku sungguh berdebar-debar tapi anehnya dgn keadaan ini nafsuku sungguh semakin menjadi-jadi. Sesudah Franky keluar, Luthfy kembali mengunci pintu kamar dan mengetuk kamar mandi perlahan,
”Keumala buka pintunya..sudah aman”. Begitu aku buka pintunya Luthfy langsung menarik aku dan mendudukanku di meja dekat kamar mandi, langsung saja dibukanya kedua kakiku dan bless kemaluannya kembali memenuhi kemaluanku

“Ahhh..ahh..” erangan kami berdua kembali terdengar perlahan sambil terus menggoygkan pantatnya maju mundur Luthfy melahap payudaraku dan putingku.

Sepuluh menit berlalu dan goyg Luthfy semakin cepat sehingga aku tahu dia akan mencapai puncaknya, dan akupun merasakan hal yg sama

“Luthhfyy lebih cepat sayg aku sudah hampir keluar..” desahku

“Tahan sayg kita bersamaan keluarnya”, dan benar saja saat kurasakan maninya menyembur deras dalam kemaluanku aku mengalami orgasme yg ketiga dan lebih hebat dari yg pertama dan kedua, kami saling berpelukan erat dan menikmati puncak birahi itu bersamaan. “Braaammm..,” desahku tertahan.

“Ahhh Keumala..kau hebat..” demikian katanya. Akhirnya kami saling berpelukan lemas berdua, sungguh suatu pertempuran yg sangat melelahkan. Saat kulirik jam ternyata sudah dua jam kami bergumul.

“Terima kasih Luthfy..kau hebat..” kataku dgn kecupan mesra dan langsung memakai pakaian tidurku kembali dan kembali ke kamarku. Franky tidak curiga sama sekali dan tetap berkutat dgn komputernya dan tidak menghiraukanku yg langsung berbaring tanpa melepas pakaianku seperti biasanya karena aku tahu ada bekas ciuman Luthfy di sekujur payudaraku. Malam itu aku merasa sangat bersalah pada Franky tapi di lain sisi aku merasa sangat puas dan tidur dgn nyenyaknya.

Esoknya seperti biasa di hari Minggu aku dan Franky berenang di pagi hari tetapi mengingat adanya Luthfy, kami yg biasanya berenang bertelanjang akhirnya memutuskan memakai pakaian renag, aku syukuri karena hal ini dapat menutupi payudaraku yg masih memar karena gigitan Luthfy. Saat kami berenang aku menyadari bahwa Luthfy sedang menatap kami dari kamarnya. Dan saat Franky sedang asyik berenang kulihat Luthfy memanggilku dgn tangannya dan yg membuat aku terkejut dia menunjukan kemaluannya yg sudah mengacung besar dan tegang. Seperti di hipnotis aku nekat berjalan ke dalam.

”Frankk aku mau ke dalam ambil makanan ya..!” kataku pada Franky, dia hanya mengiyakan sambil terus berenang, Franky memang sangat hobi berenang bisa 2 jam nonstop tanpa berhenti.

Aku dgn tergesa masuk ke dalam dan menuju kamar Luthfy. Di sana Luthfy sudah menunggu dan tak sabar dia melucuti pakain renangku yg memang hanya menggunakan tali sebagai pengikatnya.

“Gila kamu Luthfy..bisa ketahuan Franky lho,” protesku tanpa perlawanan karena aku sendiri sangat berbirahi oleh tantangan ini. dan dgn kasar dia menciumi punggungku sambil meremas payudaraku

“Tapi kamu menikmatinya khan?!,” goda Luthfy sambil mencium leher belakangku. Dan aku hanya mendesah menahan nikmat dan tantangan ini. Yg lebih gila Luthfy menarikku ke jendela dan masih dari belakang dia meremas-remas payudaraku dan meciumi punggung hingga pantatku,

“Gila kau Luthfy, Franky bisa melihat kita,” tapi anehnya aku tidak berontak sama sekali dan memperhatikan Franky yg benar-benar sangat menikamti renangnya. Di kamar Luthfy pun aku sangat menikmati sentuhan Luthfy.

“Keumala kamu suka ini khan?” tanyanya sambil dgn keras menusukan kemaluannya ke dalam kemaluanku dari belakang.

“AHH..Luthfy..” teriakku kaget dan nikmat, sekarang aku berani bersuara lebih kencang karena tahu Franky tidak akan mendengarnya. Langsung saja Luthfy memaju mundurkan kemaluannya di kemaluanku..

”Ahh.. Luthfy lebih kencang..fuck me Luthfy..puaskan aku Luthfy..kemaluanmu sungguh luar biasa..Luthfy aku sayg kamu..” teriakku tak keruan dgn masih memperhatikan Franky.

Luthfy mengimbangi dgn gerakan yg liar hingga kemaluanku terasa lebih dalam lagi tersentuh kemaluannya dgn posisi ini,

”Keumala..khhaau hhebat..” desahnya sambil terus menekanku, kalau saja Franky melihat sejenak ke kamar Luthfy maka dia akn sangat terkejut meilhat pemandangan ini, istrinya sedang bercinta dgn rekan kerjanya. Ternyata kami memang bisa saling mengimbangi, kali ini dalam waktu 20 menit kami sudah mencapai puncak secara bersamaan

“Teruuus Luthfy lebih khheeenncang..ahhhh aku keluar Luuutthh”, teriaku.

“Aaakuu juga Tyyaaasss..nikkkkmat ssekali mmmeemeekmu..aahhhhh.” teriaknya bersamaan dgn puncak kenikmatan yg datang bersamaan. Sesudah itu aku langsung mencium bibirnya dan kembali mengenakan pakaian renangku dan kembali berenang bersama Franky yg tidak menyadari kejadian itu.

Sesudah itu hari-hari berikutnya sungguh mendatangkan birahi baru dalam hidupku dgn tantangan bercinta bersama Luthfy. Pernah suatu saat ketika akhirnya Franky mau bercinta dgnku di suatu malam hingga akhirnya dia tertidur kelelahan, aku hendak mengambil susu di dapur dan karena sudah larut malam aku nekat tidak mengenakan pakaian apapun. Saat aku membungkuk di depan lemari es sekelebat ku lihat baygan di belakangku sebelum aku menyadari Luthfy sudah di belakangku dan langsung menubruku dari belakang. Kemaluannya langsung menusuk kemaluanku yg membuatku hanya tersedak dan menahan nikmat tiba-tiba ini. Kami bergumul di lantai dapur lalu dia mengambil kursi dan duduk di atasnya sambil memangku aku,

“Luthfy kamu nakal” desahku yg juga menikmatinya dan kami bercinta hingga hampir pagi di dapur. Sungguh bersama Luthfy kudapatkan birahi terpendamku selama ini.

Akhirnya ketika proyek kantor Franky selesai Luthfy harus pergi dari rumah kami dan malam sebelum pergi aku dan Luthfy menyempatkan bercinta kembali.